BILANGAN BERTANDA DAN BILANGAN TIDAK
BERTANDA
Bilangan bertanda adalah
bilangan mengandung arti plus (+) ataupun min(-), sedangkan bilangan tidak
bertanda mengandung arti semua positif.
Kapasitas Bilangan
Kapasitas
blangan bertanda atau tidak bertanda telah ditentukan oleh komputer. Cara
penghitungannya adalah sebagai berikut:
ü
Kapasitas
bilangan tidak bertanda atau Sign Flag menunjukkan 0, maka
kompisi bit untuk angka paling besar adalah: 1111 1111
1111 1111 atau desimalnya 65535.
Jadi kesimpulannya bahwa bila bilangan itu tidak bertanda, maka bilangan itu
akan berkomposisi bit antara 0000
0000 0000 0000 hingga 1111 1111
1111 1111 atau 0000 hexa hingga
FFFF hexa.
ü
Bilangan
bertanda atau Sign Number mempunyai cara berhitungan bit yang lain dengan bilangan
bertanda. Untuk bilangan bertanda, bit terakhir atau bit ke enam belas tidak
dimasukkan dalam hitungan melainkan merupakan penunjuk apakah bilangan itu
positif atau negatif. Untuk bilangan positif dari 0-32767 dan untuk bilangan
negatif –1 hingga –32768.
Penulisan Bit Bilangan Negatif
Pada
bilangan bertanda, cara menulis bit negatif tidak sama dengan bit positif. Cara
menulis bit bilangan negatif dengan angka –1 adalah 1111 1111
1111 1111 dan –2 adalah 1111 1111
1111 1110.
Kesimpulan
: penulisan bilangan negatif dimulai dengan bilangan terbesar dalam komposisi
16 bit yaitu FFFF hexa dan diakhiri bilangan 1000 0000 0000 0000 (8000 hexa)
sebagai bilangan negatif terbesar –32768.
Mencari Bilangan Negatif
Apabila kita ingin mencari bilangan
–20, maka hal tersebut akan susah sekali karena kita harus menghitung dari
FFFFh hingga –20, untuk mempermudah gunakan rumus yang dapat mencari komposisi
bit dari bilangan negatif.
Langkah – langkahnya adalah sebagai
berikut:
ü
Ubah
bilangan desimal negatif ke bilangan biner positif dan untuk –20 bilangan biner
positifnya adalah 0001 0100.
ü
Ubahlah
setiap angka 0 menjadi 1 dan angka 1 menjadi 0 dan pada –20, anda dapat
melakukan 0000 0000 0001 0100 menjadi 1111 1111 1110 1011.
ü
Tambahkan
bilangan 1 pada bilangan yang telah diubah dan didapat hasilnya serta pada
(-)20 adalah :
1111 1111
1110 1011
1
+
1111 1111
1110 1100 (FFEX hexa)
Bilangan Biner
Sebagai contoh dari bilangan desimal, untuk angka 157:
157(10) = (1 x 100) + (5 x 10) + (7 x 1)
Perhatikan! bilangan desimal ini sering juga disebut basis 10. Hal ini dikarenakan perpangkatan 10 yang didapat dari 100, 101, 102, dst.
Mengenal Konsep Bilangan Biner dan Desimal
Perbedaan mendasar dari metoda biner dan desimal adalah berkenaan dengan basis. Jika desimal berbasis 10 (X10) berpangkatkan 10x, maka untuk bilangan biner berbasiskan 2 (X2) menggunakan perpangkatan 2x. Sederhananya perhatikan contoh di bawah ini!
Untuk Desimal:
14(10) = (1 x 101) + (4 x 100)
= 10 + 4
= 14
Untuk Biner:
1110(2) = (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
= 8 + 4 + 2 + 0
= 14
Bentuk umum dari bilangan biner dan bilangan desimal adalah :
Biner |
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
11111111
|
Desimal |
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
255
|
Pangkat |
27
|
26
|
25
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
X1-7
|
Sekarang kita balik lagi ke contoh soal di atas! Darimana kita dapatkan angka desimal 14(10) menjadi angka biner 1110(2)?
Mari kita lihat lagi pada bentuk umumnya!
Biner |
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
00001110
|
Desimal |
0
|
0
|
0
|
0
|
8
|
4
|
2
|
0
|
14
|
Pangkat |
27
|
26
|
25
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
X1-7
|
Mari kita telusuri perlahan-lahan!
- Pertama sekali, kita jumlahkan angka pada desimal sehingga menjadi 14. anda lihat angka-angka yang menghasilkan angka 14 adalah 8, 4, dan 2!
- Untuk angka-angka yang membentuk angka 14 (lihat angka yang diarsir), diberi tanda biner “1”, selebihnya diberi tanda “0”.
- Sehingga kalau dibaca dari kanan, angka desimal 14 akan menjadi 00001110 (terkadang dibaca 1110) pada angka biner nya.
Mengubah Angka Biner ke Desimal
Perhatikan contoh!
1. 11001101(2)
Biner |
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
11001101
|
Desimal |
128
|
64
|
0
|
0
|
8
|
4
|
0
|
1
|
205
|
Pangkat |
27
|
26
|
25
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
X1-7
|
Note:
- Angka desimal 205 didapat dari penjumlahan angka yang di arsir (128+64+8+4+1)
- Setiap biner yang bertanda “1” akan dihitung, sementara biner yang bertanda “0” tidak dihitung, alias “0” juga.
2. 00111100(2)
Biner |
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
00111100
|
0 |
0
|
0
|
32
|
16
|
8
|
4
|
0
|
0
|
60
|
Pangkat |
27
|
26
|
25
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
X1-7
|
Mengubah Angka Desimal ke Biner
Untuk mengubah angka desimal menjadi angka biner digunakan metode pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya.
Perhatikan contohnya!
1. 205(10)
205 : 2 = 102 sisa 1
102 : 2 = 51 sisa 0
51 : 2 = 25 sisa 1
25 : 2 = 12 sisa 1
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1
1 à sebagai sisa akhir “1”
Note:
Untuk menuliskan notasi binernya, pembacaan dilakukan dari bawah yang berarti 11001101(2)
2. 60(10)
60 : 2 = 30 sisa 0
30 : 2 = 15 sisa 0
15 : 2 = 7 sisa 1
7 : 2 = 3 sisa 1
3 : 2 = 1 sisa 1
1 à sebagai sisa akhir “1”
Note:
Dibaca dari bawah menjadi 111100(2) atau lazimnya dituliskan dengan 00111100(2). Ingat bentuk umumnnya mengacu untuk 8 digit! Kalau 111100 (ini 6 digit) menjadi 00111100 (ini sudah 8 digit).
Aritmatika Biner
Pada bagian ini akan membahas penjumlahan dan pengurangan biner. Perkalian biner adalah pengulangan dari penjumlahan; dan juga akan membahas pengurangan biner berdasarkan ide atau gagasan komplemen.
Penjumlahan Biner
Penjumlahan biner tidak begitu beda jauh dengan penjumlahan desimal. Perhatikan contoh penjumlahan desimal antara 167 dan 235!
1 à 7 + 5 = 12, tulis “2” di bawah dan angkat “1” ke atas!
167
235
—- +
402
Seperti bilangan desimal, bilangan biner juga dijumlahkan dengan cara yang sama. Pertama-tama yang harus dicermati adalah aturan pasangan digit biner berikut:
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 1 = 0 à dan menyimpan 1
sebagai catatan bahwa jumlah dua yang terakhir adalah :
1 + 1 + 1 = 1 à dengan menyimpan 1
Dengan hanya menggunakan penjumlahan-penjumlahan di atas, kita dapat melakukan penjumlahan biner seperti ditunjukkan di bawah ini:
101111 à “simpanan 1” ingat kembali aturan di atas!
01011011 à bilangan biner untuk 91
01001110 à bilangan biner untuk 78
———— +
10101001 à Jumlah dari 91 + 78 = 169
Silahkan pelajari aturan-aturan pasangan digit biner yang telah disebutkan di atas!
Contoh penjumlahan biner yang terdiri dari 5 bilangan!
11101 bilangan 1)
10110 bilangan 2)
1100 bilangan 3)
11011 bilangan 4)
1001 bilangan 5)
——– +
untuk menjumlahkannya, kita hitung berdasarkan aturan yang berlaku, dan untuk lebih mudahnya perhitungan dilakukan bertahap!
11101 bilangan 1)
10110 bilangan 2)
——- +
110011
1100 bilangan 3)
——- +
111111
11011 bilangan 4)
——- +
011010
1001 bilangan 5)
——- +
1100011 à Jumlah Akhir .
sekarang coba tentukan berapakah bilangan 1,2,3,4 dan 5! Apakah memang perhitungan di atas sudah benar?
Pengurangan Biner
Pengurangan bilangan desimal 73426 – 9185 akan menghasilkan:
73426 à lihat! Angka 7 dan angka 4 dikurangi dengan 1
9185 à digit desimal pengurang.
——— –
64241 à Hasil pengurangan akhir .
Bentuk Umum pengurangan :
0 – 0 = 0
1 – 0 = 0
1 – 1 = 0
0 – 1 = 1 à dengan meminjam ‘1’ dari digit disebelah kirinya!
Untuk pengurangan biner dapat dilakukan dengan cara yang sama. Coba perhatikan bentuk pengurangan berikut:
1111011 à desimal 123
101001 à desimal 41
——— –
1010010 à desimal 82
Pada contoh di atas tidak terjadi “konsep peminjaman”. Perhatikan contoh berikut!
0 à kolom ke-3 sudah menjadi ‘0’, sudah dipinjam!
111101 à desimal 61
10010 à desimal 18
———— –
101011 à Hasil pengurangan akhir 43 .
Pada soal yang kedua ini kita pinjam ‘1’ dari kolom 3, karena ada selisih 0-1 pada kolom ke-2. Lihat Bentuk Umum!
7999 à hasil pinjaman
800046
397261
——— –
402705
Sebagai contoh pengurangan bilangan biner 110001 – 1010 akan diperoleh hasil sebagai berikut:
1100101
1010
———- –
100111
Komplemen
Salah satu metoda yang dipergunakan dalam pengurangan pada komputer yang ditransformasikan menjadi penjumlahan dengan menggunakan minusradiks-komplemen satu atau komplemen radiks. Pertama-tama kita bahas komplemen di dalam sistem desimal, dimana komplemen-komplemen tersebut secara berurutan disebut dengan komplemen sembilan dan komplemen sepuluh (komplemen di dalam system biner disebut dengan komplemen satu dan komplemen dua). Sekarang yang paling penting adalah menanamkan prinsip ini:
“Komplemen sembilan dari bilangan desimal diperoleh dengan mengurangkan masing-masing digit desimal tersebut ke bilangan 9, sedangkan komplemen sepuluh adalah komplemen sembilan ditambah 1”
Lihat contoh nyatanya!
Bilangan Desimal 123 651 914
Komplemen Sembilan 876 348 085
Komplemen Sepuluh 877 349 086 à ditambah dengan 1!
Perhatikan hubungan diantara bilangan dan komplemennya adalah simetris. Jadi, dengan memperhatikan contoh di atas, komplemen 9 dari 123 adalah 876 dengan simple menjadikan jumlahnya = 9 ( 1+8=9, 2+7=9 , 3+6=9 )!
Sementara komplemen 10 didapat dengan menambahkan 1 pada komplemen 9, berarti 876+1=877!
Pengurangan desimal dapat dilaksanakan dengan penjumlahan komplemen sembilan plus satu, atau penjumlahan dari komplemen sepuluh!
893 893 893
321 678 (komp. 9) 679 (komp. 10)
—- – —- + —- +
572 1571 1572
1
—- +
572 à angka 1 dihilangkan!
Analogi yang bisa diambil dari perhitungan komplemen di atas adalah, komplemen satu dari bilangan biner diperoleh dengan jalan mengurangkan masing-masing digit biner tersebut ke bilangan 1, atau dengan bahasa sederhananya mengubah masing-masing 0 menjadi 1 atau sebaliknya mengubah masing-masing 1 menjadi 0. Sedangkan komplemen dua adalah satu plus satu. Perhatikan Contoh .!
Bilangan Biner 110011 101010 011100
Komplemen Satu 001100 010101 100011
Komplemen Dua 001101 010110 100100
Pengurangan biner 110001 – 1010 akan kita telaah pada contoh di bawah ini!
110001 110001 110001
001010 110101 110110
——— – ——— + ——— +
100111 100111 1100111
dihilangkan!
Alasan teoritis mengapa cara komplemen ini dilakukan, dapat dijelaskan dengan memperhatikan sebuah speedometer mobil/motor dengan empat digit sedang membaca nol!
Sistem Oktal dan Heksa Desimal
Bilangan oktal adalah bilangan dasar 8, sedangkan bilangan heksadesimal atau sering disingkat menjadi heks. ini adalah bilangan berbasis 16. Karena oktal dan heks ini merupakan pangkat dari dua, maka mereka memiliki hubungan yang sangat erat. oktal dan heksadesimal berkaitan dengan prinsip biner!
1. Ubahlah bilangan oktal 63058 menjadi bilangan biner !
6 3 0 5 à oktal
110 011 000 101 à biner
Note:
- Masing-masing digit oktal diganti dengan ekivalens 3 bit (biner)
- Untuk lebih jelasnya lihat tabel Digit Oktal di bawah!
2. Ubahlah bilangan heks 5D9316 menjadi bilangan biner !
heks à biner
5 à 0101
D à 1101
9 à 1001
3 à 0011
Note:
- Jadi bilangan biner untuk heks 5D9316 adalah 0101110110010011
- Untuk lebih jelasnya lihat tabel Digit Heksadesimal di bawah!
3. Ubahlah bilangan biner 1010100001101 menjadi bilangan oktal !
011 010 100 001 101 à biner
3 2 4 1 5 à oktal
Note:
- Kelompokkan bilangan biner yang bersangkutan menjadi 3-bit mulai dari kanan!
4. Ubahlah bilangan biner 101101011011001011 menjadi bilangan heks !
0010 1101 0110 1100 1011 à biner
2 D 6 C B à heks
TABEL DIGIT OKTAL
Digit Oktal
|
Ekivalens 3-Bit
|
0
|
000
|
1
|
001
|
2
|
010
|
3
|
011
|
4
|
100
|
5
|
101
|
6
|
110
|
7
|
111
|
Tabel Digit Heksadesimal
Digit Desimal
|
Ekivalens 4-Bit
|
0
|
0000
|
1
|
0001
|
2
|
0010
|
3
|
0011
|
4
|
0100
|
5
|
0101
|
6
|
0110
|
7
|
0111
|
8
|
1000
|
9
|
1001
|
A (10)
|
1010
|
B (11)
|
1011
|
C (12)
|
1100
|
D (13)
|
1101
|
E (14)
|
1110
|
F (15)
|
1111
|
Bilangan Biner Bertanda
1.Modulasi
Bilangan biner bertanda positif (+)jika Bit MSD =0
Bilangan biner bertanda negatif (-) jika Bit MSD=1
Contoh
Bilangan biner bertanda 8 bit
b0 –b6= nilai bilangan biner
b7= tanda
b7 | b6 | b5 | b4 | b3 | b2 | b1 | b0 | Nilai |
1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 0 | -126 |
1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 0 | 1 | -125 |
1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | -1 |
0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | +1 |
0 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 0 | 1 | +125 |
2 .Pengurangan dengan komplemen
Tujuan pemakaian komplemen adalah untuk melaksanakan pengurangan dengan penjumlahan .Dalam sistem elektronika digital cara penggurangan dengan komplemen ini sangat penting dan semua sistem digital memakai cara ini.
2.1 Bilangan biner negatif komplemen-2
Bilangan negatif biner komplemen-2 digunakan dalam operasi aritmatika
Langkah-langkah:
1.mengubah nilai 0 menjadi 1
- mengubah nilai 1 menjadi 0
3.LSB +1 ( ditambah pada digit sebelah kanan)
Contoh –contoh:
a.27=0001 1011→1110 0100+1=1110 0101
maka komplemen-2 dari 27 =-27=1110 0101
b.70=0100 0110→1011 1001+1=1011 1010
c.11=1011→(0)1011=(1)0100+1=(1)0101
d.57=0011 1001→1100 0110+1=1100 0111
- 95=0101 1111→1010 0000+1=1010 0001
- 24=0001 1000→1110 0111+1=1110 1000
g.78=0100 1110→1011 0001+1=1011 0010
h.92=0101 1100→1010 0011+1=1010 0100
2.2 Pengurangan dengan kompemen 2 untuk biner
Contoh-contoh:
a.100010-011010 b.010110-101010
M=100010 M=010110
N=011010 N=101010
-N=100101 -N=010101
Maka 100010 maka 010110
100101 + 010101+
1000111 101011
1=end carry karena tidak ada end carry,harga
Maka 000111 sebenarnya adalah negatif dari
101011=-010100
- Pengurangan dengan komplemen-1
Hal –hal yang perlu diperhatikan
1.mengubah 0 menjadi 1
2.mengubah 1 menjadi 0
3.jika ada end-carry maka ditambahkan ke angka yang paling kanan hasil penambahan tersebut.yang di maksud and-carry adalah penambahan angka di kiri pada penjumlahan tersebut.
Contoh-contoh
a.100100-100010 b.26-30=-4
maka 100100 26=011010
011101+ 30=011110→011010
1000001 100001+
1+ 111011
000010
Maka 100100-100010=000010 maka menjadi- 000100 / (1)000100
c.001001-001000 d.001001-001110
maka 001001 maka 001001
110111+ 110001+
1000000 111010
1+ maka menjadi -000101
000001
Maka 001001-001000=000001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar