Hallo sobat semuaa kali ini aku share sedikit tentang tugas managemen proyek aku di kampus yaaa
selamat membaca,
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK
Pengertian
Proyek
Proyek adalah serangkaian
aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan unik (Schwalbe K,
2002). Sedangkan manajemen proyek adalah sekelompok alat, proses dan sumber
daya manusia yang berkompeten guna mengerjakan aktivitas-aktivitas yang
berkaitan, dan berusaha untuk menggunakan sumber daya secara efektif untuk
menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu.Untuk memahami lebih jauh
tentang konsep proyek, berikut merupakan atribut-atribut dari proyek:
§ Proyek memiliki tujuan unik. Proyek
merupakan pekerjaan yang tidak sederhana dan memiliki tujuan spesifik. Produk
atau output yang dihasilkan dari sebuah proyek harus didefinisikan secara jelas
tentang. Contohnya, proyek komputerisasi pemilu, memiliki tujuan menyediakan
sarana baik hardware, software jaringan untuk perhitungan suara dari tingkat
kecamatan sampai pusat secara otomatis.
§ Proyek bersifat sementara. Proyek harus
didefinisikan kapan dimulai dan kapan selesainya. Proyek bukanlah sebuah proses
yang berkelanjutan. Dalam contoh proyek komputerisasi pemilu diatas, perlu
ditetapkan kapan proyek harus segera dimulai dan kapan produk harus
diselesaikan agar pada saat akan digunakan sudah siap dan dipastikan akan
berjalan sesuai yang diharapkan.
§ Proyek memerlukan alat bantu kontrol. Alat
bantu seperti gantt charts atau PERT
charts diperlukan dalam sebuah proyek untuk mengukur dan pengendalian.
§ Proyek memerlukan sumber daya yang bersifat ad-hoc dan lintas
disiplin ilmu. Proyek membutuhkan sumberdaya dari
berbagai area atau bidang meliputi manusia, hardware, software dan aset-aset
lainnya yang bersifat sementara. TIM akan dinyatakan bubar setelah proyek
selesai. Banyak proyek melibatkan antar departemen atau instansi-instansi lain
dan memerlukan tenaga dari berbagai keahlian yang bisa secara full-time
pada posisinya. Dalam contoh proyek komputerisasi pemilu, melibatkan berbagai
keahlian antara lain bidang TI, hukum, politik dan sebagainya.
§ Proyek memiliki sponsor utama.
Kebanyakan proyek terdapat pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder),
tetapi salah satunya ada yang sebagai sponsorship yang menyediakan
arahan dan mendanai dari proyek.
§ Proyek mengandung ketidakpastian. Karena
proyek memiliki karakteristik khusus,
sering kali sulit mendefinisikan tujuan secara jelas, mengestimasi waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek, berapa biaya yang diperlukan.
Faktor-faktor tersebut sering sebagai penyebab munculnya kendala atau tantangan
apalagi proyek yang melibatkan teknologi yang relatif baru.
Kerangka
Manajemen proyek
Terdapat tiga konteks pemahaman dalam sebuah kerangka proyek, yaitu
:
1.
Konteks Komponen proyek, yang
merupakan deskripsi tentang lingkungan internal dan eksternal dari proyek
tersebut, yang mencakup empat komponen seperti telah dibicarakan diatas yaitu ruang lingkup,
biaya, kualitas dan waktu.
2.
Rangkaian proses manajemen
proyek, yang mengacu pada fase-fase dari pelaksanaan proyek : fase
pendefinisian proyek, perencanaan awal proyek, pelaksanaan proyek, pengendalian
proyek dan penyerahan proyek.
3.
Pengetahuan manajemen proyek.
Area pengetahuan (Knowledge area) yang diperlukan dalam mengelola sebuah
proyek, terdapat delapan aspek pengetahuan yaitu manajemen ruang lingkup,
manajemen kualitas, manajemen waktu, manajemen biaya, manajemen komunikasi,
manajemen sumberdaya manusia, manajemen resiko dan manajemen pengadaan.
Ketiga
konteks tersebut merupakan satu kesatuan dalam memahami proyek dan menyatu
dalam manajemen proyek terintegrasi (Integrated Project Management).
Komponen Proyek
Terdapat
empat komponen penting dari sebuah proyek, yaitu ruang lingkup (scope) ,
waktu, biaya dan kualitas. Empat komponen tersebut yang menjadi batasan
terhadap pelaksanaan proyek. Bisa dikatakan bahwa kriteria yang harus dipenuhi
dari produk yang dihasilkan dari proyek meliputi kriteria atau batasan waktu,
batasan ruang lingkup, batasan biaya dan batasan kualitas. Jadi terdapat empat
keharusan dalam sebuah proyek yaitu:
1.
Proyek harus diselesaikan dan
diserahkan dengan tepat waktu.
2.
Proyek harus cukup dibiayai
dengan dana yang telah ditentukan
3.
Proyek harus sesuai dengan
ruang lingkup yang disepakati
4.
Proyek harus memiliki kualitas
hasil sesuai yang kriteria yang disepakati antara pelaksana dan pemberi proyek
Keempat
komponen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain dan dapat digambarkan
dalam prisma segitiga.
Gambar. Empat komponen proyek yang saling
berpengaruh
Batasan waktu:
Proyek
dilaksanakan dengan memperhatikan waktu penyerahan produk atau hasil akhir
sesuai kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan. Keberhasilan dari sebuah
proyek dapat diukur dari ketepatan waktu sesuai yang telah direncanakan.
Penyelesaian yang terlambat akan berdampak buruknya kredibelitas pelaksana
proyek dimata user atau pemberi proyek, karena bagi user proyek tersebut bisa
mempengaruhi aktivitas organisasi. Sehingga waktu merupakan faktor yang sangat
penting dari sebuah proyek.
Batasan Ruang lingkup :
Ruang
lingkup menyatakan batasan pekerjaan yang perlu diselesaikan dalam sebuah
proyek. Ruang lingkup memberi gambaran sejauh mana yang menjadi tanggung jawab
pelaksana proyek dan hasil-hasil yang harus dilaporkan atau diserahkan kepada
pemberi proyek.
Batasan Biaya :
Biaya
menjadi salah satu faktor sebuah proyek yang memiliki potensi resiko tinggi.
Proyek dilaksanan dengan biaya yang telah disepakati oleh penyandang dana yang
harus digunakan untuk mencover seluruh pembiayaan proyek. Manajer proyek harus
memperkirakan dan mendistribusikan ke setiap aktivitas proyek yang membutuhkan
dana dan mengendalikan agar realisasi biaya yang digunakan tidak melebihi dari
yang telah direncanakan.
Batasan Kualitas.
Kualitas
menjadi kriteria yang ditetapkan bersama antara pemberi dan penerima proyek
untuk dicapai oleh pelaksanan proyek sebagai standar kualitas dari produk yang
dihasilkan. Dengan standar kualitas pelaksana proyek berusaha untuk menetapkan
target-target yang harus dipenuhi dari
setiap tahap pelaksanaan proyek.
Empat
komponen dari proyek tersebut diatas menjadi faktor yang saling mempengaruhi.
Sebagai contoh, untuk menghasilkan kualitas yang lebih tinggi maka perlu
menaikkan biaya atau ruang lingkup yang dikurangi, jika menginginkan waktu
penyelesaian proyek dipercepat maka perlu biaya yang lebih besar, dan
sebagainya.
Rangkaian Proses Manajemen
Proyek
Untuk
merealisasikan agar komponen-komponen proyek dapat tercapai maka pelaksanaan
proyek membutuhkan tahapan-tahapan yang terintegrasi, tahapan tersebut dilakukan
dengan membagi beberapa fase:
- Project Definition (Pendefinisian proyek):
Mendefinisikan sasaran, tujuan dan faktor-faktor kesuksesan dari proyek.
- Project
Planning (perencanaan awal proyek): Segala
sesuatu yang diperlukan untuk merencanakan (setting) proyek sebelum
rangkaian pekerjaan dimulai.
- Project
Executing (Pelaksanaan proyek): Proses
mengkoordiknasikan sumberdaya yang ada untuk menjalankan sejumlah pekerjaan
di dalam proyek agar menghasilkan produk sesuai yang ditargetkan.
- Project
Control (Pengendalian proyek) : Proses pengawasan
setiap aktivitas proyek untuk memantau agar setiap aktivitas tidak
menyimpang dari yang telah direncanakan.
- Project Closing: proses persetujuan
secara formal antara pelaksana dan pemberi proyek bahwa proyek telah
selesai dan menghasilkan produk sesuai dengan kesepakatan.
Area Pengetahuan Manajemen
Proyek
Knowledge
area meliputi fungsi utama dan fungsi pendukung
atau fasilitas. Fungsi utama memiliki fungsi dalam mewujudkan proyek sesuai
dengan kontek manajemen proyek yang meliputi : Manajemen ruang lingkup,
manajemen waktu, manajemen biaya, manajemen kualitas. Dan fungsi pendukung
memiliki fungsi mencapai efisiensi dan efektivitas dalam penyelesaian proyek.
Fungsi pendukung meliputi manajemen sumber daya manusia, manajemen komunikasi,
manajemen resiko dan manajemen pengadaan.
Gambar. Area Pengetahuan Manajemen Proyek
Manajemen SDM
Manajemen
sumber daya manusia meliputi kegiatan perencanaan atas sumber daya manusia yang
akan mengerjakan proyek, perekrutan tenaga kerja, serta pembangunan team
Manajemen Komunikasi
Meliputi
kegiatan perencanaan komunikasi atas level sumber daya, distribusi informasi,
laporan kemajuan proyek dan pembuatan administrasi akhir proyek sebelum diserah
terimakan.
Manajemen Resiko
Meliputi
perencanaan atas manajemen resiko, mengidentifikasikan resiko yang timbul dari
suatu proyek, menganalisa kuantitatif dan kualitatif suatu resiko, merencanakan
tindakan yang akan diambil dari suatu resiko yang timbul serta memonitor setiap
resiko yang mungkin muncul dari suatu proyek
Manajemen Pengadaan
Manajemen
pengadaan meliputi tahapan perencanaan kebutuhan sumber daya untuk kegiatan
proyek, perencanaan tender, proses tender dan penentuan pemenang tender,
administrasi atas kontrak pembelian, dan tata cara penutupan kontrak.
Manajemen Proyek
Dengan
memahami proyek diatas yang meliputi komponen dan fase dari proyek maka sangat
diperlukan ilmu dan keahlian tertentu yang harus dimiliki mereka yang terlibat
dalam mengerjakan proyek khususnya manajer proyek, agar produk atau jasa yang
dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Ilmu untuk mengelola proyek tersebut
disebut dengan manajemen proyek. Jadi manajemen proyek adalah suatu aktivitas
penerapan pengetahuan, keahlian, metodologi dan teknik memanfaatkan sumberdaya
untuk mengelola sebuah proyek untuk memenuhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap proyek tersebut. Harapan-harapan dari pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders) meliputi berbagai aspek yang berkaitan dengan
komponen-komponen proyek yang sudah dibicarakan diatas, antara lain:
1.
Aspek-aspek keseimbangan antara
kualitas proyek yang diharapkan dengan keterbatasan biaya dan waktu,
2.
Aspek-aspek mempertemukan
kebutuhan dan keinginan pihak-pihak yang terlibat langsung maupun tidak
langsung dalam proyek dan biasanya saling bertolak belakang,
3.
Aspek-aspek mendefinisikan dan
menentukan dengan jelas dan tegas sesuatu yang diharapkan dari berlangsungnya
sebuah proyek, baik yang nyata (tangible) maupun yang tidak nyata (intangible).
Manager
proyek
Manajer
proyek adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab terbesar atas pelaksanaan
proyek. Pekerjaan utama dari manajer proyek adalah mengarahkan, mengawasi dan
mengendalikan proyek dari awal sampai selesai. Hal-hal yang perlu dilakukan
seorang manajer proyek adalah :
- Manajer proyek harus mendefinisikan proyek, membreakdown proyek
menjadi serangkaian tugas(tasks) yang mudah dikelola, memperoleh
sumberdaya yang dibutuhkan, dan membentuk tim kerja untuk melaksanakan
tugas-tugas tersebut.
- Manajer
proyek harus menetapkan tujuan akhir dari proyek dan memotivasi anggota
tim kerja untuk menyelesaikan proyek tepat waktu
- Manajer
proyek harus menginformasikan kepada stakeholder tentang
perkembangan pelaksanaan proyek secara periodik.
- Manajer
proyek harus mengenali resiko yang mungkin terjadi dan meminimalkan dampak
terhadap penyelesaian proyek.
- Manajer proyek harus beradaptasi terhadap perubahan-perubahan,
karena tidak ada proyek yang 100% berjalan sesuai dengan yang
direncanakan.
Berkaitan
dengan tugas-tugas seorang manajer, maka area kemampuan yang perlu dimiliki
oleh seorang manajer adalah: kepemimpinan, manajemen orang (konsumen, suplier,
manajer dan kolega), komunikasi , negosiasi, perencanaan, manajemen kontrak,
pemecahan masalah dan berpikir kreatif). Banyak kesalahan terjadi dalam
mengelola sebuah proyek yang menyebabkan sering menjadi hambatan. Hambatan-hambatan yang mungkin terjadi
adalah:
- komunikasi yang tidak baik (Poor
communication)
- persetujuan yang tidak jelas (Disagreement)
- kesalahpahaman (Misunderstandings)
- suasana yang tidak mendukung (Bad weather)
- pemogokan kerja (Union strikes)
- konflik pribadi (Personality conflicts)
- manajemen yang tidak baik (Poor management)
- definisi sasaran dan tujuan tidak
jelas (Poorly defined goals and objectives)
Manajer
proyek yang baik tidak menghindari semua resiko, tetapi menyiapkan proses dan
prosedur standar untuk berusaha mencegah resiko yang mungkin terjadi seperti:
- Keterlambatan penyelesaian proyek, pembekakkan anggaran atau
keingingan konsumen tidak terpenuhi.
- Tidak konsisten antara proses dan prosedur yang digunakan
manajer proyek
- Proyek tidak bermanfaat dan
membuang-buang waktu dan biaya
4.
Tidak sinerginya faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi proyek.
5.
Macam-macam
Proyek
·
Proyek Kapital
Proyek ini biasanya
berupa pengeluaran biaya untuk pembebasan tanah, pembelian peralatan,
pemasangan fasilitas dan konstruksi gedung
·
Proyek Penelitian dan Pengembangan
Proyek ini bisa penemuan
produk baru, temuan alat baru dll. proyek ini dapat muncul dilembaga komersial
maupun pemerintah.
·
Proyek yang berhubungan dengan manajemen service
Proyek ini sering uncul dalam perusahaan
maupun instansi pemerintah. Proyek ini bisa berupa perancangan struktur
organisasi, pembuatan sistem informasi manajemen, peningkatan produktifitas
perusahaan.
oke segini dlu yaa untuk managemen proyek kali ini, semoga bermanfaat . terimakasihh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar